Banyak definisi mengenai Tasawwuf, dan dalam hal ini kita harus memberikan batasan untuk definisi tersebut. dan kebanyakan manusia condong mendefinisikannya sebagai akhlaq. Dan definisi ini telah tersebar dilingkungan sufi maupun para peneliti. Sebagaimana yang disebutkan oleh para sufi dibawah ini dalam mendefinisikan tasawwuf.
Syeikh Abu Bakar Muhammad Al-Kattami berkata;”Tasawwuf adalah Akhlaq maka barang siapa yang bertambah akhlaqnya,tentulah akan bertambah mantap tasawwufnya (semakin bersih hatinya)”. Definisi lain menurutnya ;”Tasawwuf adalah kejernihan dan penyaksian”.
Abul Hasan An-Nuri berkata;”Tasawwuf bukan merupakan bentuk atau ilmu, tetapi ia adalah akhlaq. Jika tasawwuf merupakan bentuk, tentu ia akan dapat dicapai dengan perjuangan. Begitu juga jika tasawwuf itu merupakan suatu ilmu tentu dapat dicapai dengan cara belajar. Namun, tasawwuf berakhlaq dengan akhlaq Allah, sedangkan Akhlaq Ilahi tidak akan dapat dicapai dengan ilmu atau gambaran (rasm). Definisi lain menurutnya;”Tasawwuf adalah kemerdekaan, kemurahan, tidak membebani diri, serta dermawan”.
Al-Junaidi Al-baghdadi berkata;”Tasawwuf artinya Allah mematikan kelalaianmu dan menghidupkan dirimu dengan-Nya”.
Ja’far Al-Khalidi berkata;”Tasawwuf itu memusatkan segenap jiwa raga dalam beribadah dan keluar dari kemanusiaan serta memandang pada Al-Haqq secara menyeluruh”.
Dari pemaparan diatas kita dapat sedikit menyimpulkan bahwasannya tasawwuf merupakan akhlaq dalam mendekatkan diri kepada Allah. Semakin baik akhlaq seseorang maka jernihlah syahadatnya terhadap sang Khaliq (Allah).
