Jadwal masuk kelas 6 M hari Rabu, terlihat dari jauh 2 kelas yg berdekatan kok tertempel 2 Flyer pastinya sedikit agak dag…dig…dug…karena antara 2 pilihan kata utama: 1. Andzaf (Paling bersih) & 2. Ausakh (Paling kotor) dan 2 predikat kelas ini selalu di umumkan bapak Direktur Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) pada saat kamisan di depan semua Guru-guru & Kyai. Dan ini menjadi salah satu pertaruhan reputasi wali kelas tidak hanya dalam bidang akademis anak didik akan tetapi juga hal keberbihan dan ketertiban kelas, jalan yang harus ditempuh, sang wali kelas harus mampu memotivasi anak-anak kelas agar selalu menjaga kebersihan kelasnya dan jg mewanti-wanti anaknya agar tidak pernah absen saat mendapatkan jadwal piket kebersihan kelas tiap harinya. Tapi dari 2 flyer yang tertempel tersebut alhamdulillah kelas 6 M yang terpilih sebagai kelas terbersih zona Sudan dan berhak menyandang “gelar” itu selama 1 minggu penuh.
Kebersihan tidak hanya di personal santrinya, gurunya, kamar tidurnya, kantornya dalam kelaspun semua wajib menjaga selalu kebersihan. Bahkan prinsip dasar agama mengajarkan bagaimana seorang hamba harus suci saat ingin menghadap Rabnya. Dasar-dasar itu diajarkan dalam buku sederhana Fiqh di Gontor. Bagaimana implementasinya, santri bisa berwudhu? Di Gontor banyak sekali sarana prakteknya oleh sebab itu berauci itu hal biasa,bahkan kran air mineral minuman tak jarang dipakai juga untuk berauci.
Mengapa kelas harus bersih? Banyak nilai disana mulai dari pendidikan tanggungjawab, manajemen kelas, kebersamaan (ukhuwwah), Kenyamanan lokal kelas saat ustadz mengajar dan enjoynya para anak didik saat belajar itulah goal yang diinginkan. Lalu siapa yang menilai seluruh lokal kelas yang tersebar di Gontor? Pastinya staf Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) yang berjibaku setiap paginya berkeliling setiap zona untuk memeriksa siapa yang sedang piket pagi itu dan siapa saja yang absen (kabur)dari kewajiban piket harian kelas. Dan pastinya siapapun yang kabur akan dikejar hingga ke lobang jarum dan tak lupa menjatuhkan sanksi “Pidana”, berupa tambahan jadwal piket atau disuruh membersihkan kantor KMI.
Kompetisi kebersihan patut dijaga dan juga dilestarikan karena Kebersihan itu bagian dari ajaran Islam yang tidak dapat diabaikan, sebagaimana kita ketahui bahwa Kebersihan itu Sebagian Dari Iman.
