Pada saat Gontor mulai surut di Generasi ke-3 Kyai Santoso Anom Besari, awal kebangkitan Gontor setelah itu adalah di dirikanlah Tarbiyatul Athfal (TA).
TA adalah sebuah program pendidikan anak-anak untuk masyarakat Gontor. Materi, sarana & prasarana, pendidikannya sangat sederhana. Semuanya dilakukan dengan modal seadanya. Tetapi dengan kesungguhan, keuletan, kesabaran, dan keikhlasan pengasuh Gontor Baru.
Kehadiran TA telah membawa angin segar yang menggugah minat belajar masyarakat. Program pendidikan di TA pun berkembang. Jika pada awalnya TA hanya bermula dengan mengumpulkan anak-anak desa dan mengajari mereka mandi dan membersihkan diri serta cara berpakaian untuk menutupi aurat mereka, maka dalam satu dasawarsa kemudian lembaga ini telah berhasil mencetak para kader Islam dan muballigh di tingkat desa yang tersebar di sekitar Gontor. Melalui mereka nama Gontor menjadi lebih dikenal masyarakat.
Konon saat berkembangnya dalam 2 tahun murid-murid TA ini hingga mencapai 500 orang. Sehingga Gontor jg membuka pendidikan lanjutan TA yg diberi nama Sullamul Muta’allimun pada tahun 1932.
Dan tepat 10 tahun setelah berdirinya TA, dibukalah program pendidikan baru tingkat menengah pertama dan menengah atas yang dinamakan Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyyah (KMI) atau Sekolah Guru Islam pada tanggal 19 Desember 1936.
Dan saat itu secara resmi KMI berdiri dan TA mulai dibubarkan. Dalam sejarahnya alumni-alumninya TA yg pernah merasakan didikan Trimurti memiliki ide untuk melanjutkan pendidikan kepada masyarakat Gontor terutama krn dulu Gontor sangat terkenal dengan Molimonya sehingga berdirilah sebuah Madrasah di desa Gontor yg bernama Madrasah Tarbiyatul Athfal (MTA) yg hingga kini melegenda karena MTA hingga kini masih beroperasi sebagai lembaga pendidikan binaan langsung Gontor yg kegiatannya pada pembinaan pendidikan anak-anak Gontor mulai siang hingga sore hari.
Banyak warga desa Gontor yg menyekolahkan sore anak-anaknya di MTA ini sebagai bekal agama krn banyak jg diantara anak-anak yg sekolah umum di pagi harinya.
Gedung Satelit memiliki kenangan khusus dg alumni-alumni MTA karena dulu gedung itulah yg dipakai untuk kegiatan belajar mengajar.
Saat ini Gedung tersebut harus di robohkan untuk pengembangan Gontor berikutnya krn disana telah dibangun sebuah gedung baru untuk bagian tamu dengan lahan parkir yg tak kalah luas.
Al-Ma’hadu La Yanamu Abadan….